Kamis, 12 Juni 2008

Degradasi lahan gambut di kelapa sawit (bagian 1/4)

DAMPAK PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT
UNTUK BUDI DAYA KELAPA SAWIT
TERHADAP DEGRADASI LINGKUNGAN
DAN UPAYA PENAGGULANGANNYA


Oleh :
SANTOBRI
Mhs Sm II 2007/2008

PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2008




I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemanfaatan gambut dan lahan gambut untuk pertanian dan usaha-usaha yang berkaitan dengan pertanian berkembang cukup pesat. Ratusan ribu hektar lahan gambut dimanfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri. Lahan rawa menjadi kawasan andalan untuk perluasan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Namun belakangan ini belakangan ini banyak menuai protes dari para pemerhati dan penggiat lingkungan baik dari dalam negeri maupuan dari luar negeri. Hal ini tentu didasari oleh kekhawatiran rusaknya lahan gambut sebagai fungsi ekosistem yang kompleks..

Meski memiliki fungsi strategis, alih fungsi lahan gambut masih terus berlangsung, baik untuk lahan pertanian maupun pemukiman serta peruntukkan lainnya. Berbagai macam bentuk alih fungsi menyebabkan terjadinya penurunan (gradasi) fungsi strategis lahan gambut, sehingga meningkatkan luas kawasan lahan kritis. Seperti fungsi hidrologis, yang berperan penting pada sistim biosfir, yaitu sebagai sumber karbon, pengendali sirkulasi CO2 dan berpengrauh besar pada kondisi keseimbangan karbon di atmosfir.

Selama ini sistem pengelolaan hutan rawa gambut umumnya tidak memperhatikan sifat inheren gambut dan melupakan prinsip-prinsip kelestariannya sehingga berpotensi lahan rawa gambut akan mengalami kerusakan dan sulit untuk diperbaharui. Kerusakan gambut seperti yang terjadi di Kalimantan dengan program Gambut sejuta hektar, dimana lahan gambut terdegradasi (rusak) dan dibiarkan/ditinggalkan oleh pengelolanya (Mitchell, Ssetiawan dan Rahmi, 2007)

Terjadinya degradasi fungsi lahan gambut, salah satunya disebabkan kurangnya pemahaman terhadap karakteristik gambut dalam kondisi alami. Pengetahuan tentang keaneka-ragaman karakteristik gambut dalam kondisi masih alami menjadi sangat diperlukan, agar dapat mengelola dengan bijak (benar dan tepat) yaitu bermanfaat secara ekonomi dengan tidak mengesampingkan fungsi lingkungan.

Untuk menjamin kelangsungan pembangunan ekonomi,maka perencanaan penggunaan, pengelolaan, dan penyelamatan sumberdaya alam itu perlu dilakukan dengan lebih cermat, dengan memperhatikan hubungan-hubungan ekologis yang berlaku untuk mengurangi akibat-akibat yang merugikan kelangsungan pembangunan secara menyeluruh.

1.2. Tujuan
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui sifat dan fungsi lahan gambut, potensi, pemanfaatan dan permasalahannya, sehingga diperoleh suatu cara yang tepat dalam mengelola lahan gambut. Tulisan ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi para pengelola lahan gambut terutama untuk keperluan budidaya tanaman kelapa sawit yang berwawasan lingkungan.

Tidak ada komentar: